• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Melihat Kota di Turki Terparah Terdampak Bencana

    Kamis, 23 Februari 2023, 15:22 WIB Last Updated 2023-02-23T08:22:16Z
    -
    -


    Turki | BNRI NEWS


    Setelah beberapa hari menyiapkan tenda dan fasilitas layanan kesehatan lapangan, dilanjutkan dengan pelayanan medis akhirnya kami berkesempatan melihat salah satu kota paling parah yaitu Antakya dan Hatay.

    Dari ketinggian kami bisa memandang jauh lalu nampak kota yang hancur berantakan. Gedung gedung tinggi seperti apartemen yang dari jauh nampak berdiri kokoh dari dekat ternyata retak retak, sebagian lantai bawahnya ambruk bahkan beberapa gedung dalam satu blok runtuk seperti habis dipasangi dinamit layaknya gedung yang sengaja dirobohkan.

    Tidak banyak orang yang lalu lalang, sebagian besar hanya petugas penyelamat, petugas evakuasi, keamanan dan medis.
    Nampaknya sebagian besar penghuni kota sudah pergi mengungsi sehingga kawasan ini nampak seperti kota mati. Sebagian besar kota, listriknya padam karena kabel listrik putus tertimpa bangunan. 

    Korban luka luka yang masih hidup sebagian besar dievakuasi ke kota terdekat menggunakan ambulans dan helikopter. Seluruh ambulans di kota lain yang tidak terdampak gempa dikerahkan untuk mengangkut pasien. Evakuasi besar besaran bisa dilakukan karena jalan raya lebar dan mulus layaknya jalan tol. Seluruh kota terhubung dengan sistem transportasi yang baik. Korbaan korban ditampung di seluruh rumah sakit terdekat, bahkan kabarnya sebagian hotel digunakan untuk menampung korban yang luka ringan. 
    Kami salut dengan perhatian pemerintah setempat terhadap rakyatnya yang terdampak gempa. Mereka sangat care, responnya cepat dan hampir semua aparat turun tangan membantu. 

    Masyarakat yang tidak mau mengungsi bertahan dengan mendirikan tenda di sekitar hunian dan apartemen mereka meskipun mereka harus melawan cuaca dingin di dalam tenda. Ada yang terkonsentrasi di tanah yang agak lapang tetapi banyak juga yang terpencar di dekat rumah mereka. Tenda tenda yang terpencar-pencar inilah yang sulit untuk dilayani karena radiusnya sangat luas sehingga mungkin ada yang luput dari perhatian. Kami menilai bahwa kebutuhan yang paling mendesak buat mereka adalah pemanas atau tungku cerobong, selimut, makana pokok, kebutuhan pribadi seperti sabun, odol, sikat gigi, pembalut, pakaian dalam, susu bayi dll. 


    Kebutuhan lain fase rehabilitasi ini adalah trauma healing,  sekolah darurat dan mushollah darurat serta TPA. Kami melihat banyak sekali anak anak yang ikut tidur di tenda tanpa kegiatan pembelajaran. Mungkin mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki bisa difasilitasi untuk menjadi relawan untuk trauma healing, guru darurat atau pembina TPA. 

    Semoga saudara saudara kita di Turki yang terdampak gempa bisa melewati masa masa sulit ini dan bisa pulih dengan cepat, Aamiin.

    dr Hisbullah Amin relawan dokter kemanusiaan RI untuk Turki

    (Eshadiyuda)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini