-
Turki | BNRI NEWS
Tidak banyak negara yang mampu memberikan layanan Emergency Medical Team EMT tipe 2 di medan bencana, yaitu layanan gawat darurat komplit sampai bisa melakukan tindakan operasi di lapangan.
Untuk bisa mencapai EMT tipe 2 harus disiapkan minimal IGD, ruang resusitasi, kamar operasi, ruang pemulihan, ruang rawat inap. Sebagai penunjang mesti ada farmasi, laboratorium sederhana, rongent mobile, tranafusi darah dll.
Ruang kamar operasi sendiri mesti dilengkapi dgn ruang sterilisasi CSSD, meja operasi, lampu ooerasi, suction, mesin anestesi, monitor, kauter, set operasi, linen, gaun steril, baju operesi.
Kesulitan yang kami hadapi di sini yaitu listrik yang diperoleh dari genset. Rata rata alat yang digunakan memerlukan daya yang tinggi sehingga memerlukan banyak genset.
Kami juga harus menyiapkan pemanas ruangan terutama di kamar operasi, ruang pemulihan dan ruang rawat inap. Jika di Indonesia perlu AC maka di sini butuh pemanas untuk menghindari hipotermi.
Hambatan paling besar adalah sumber oksigen, karena hanya oksigen yang tidak bisa kami bawa karena tabubg oksigen bisa meledak di udara. Kami mencari oksigen di lokal tapi ternyata regulator yang kami bawa tidak cocok dengan yang ada di Turki. Rupanya konektor oksigen ukurannya tidak universal.
Pada bencana gempa Turki ini ada 5 negara yang mengirin EMT tipe 2 ke Turki yaitu Amerika, Spanyol, Italia, Belgia dan Indonesia. Tentu saja kami patut berbangga karena bangsa Indonesia pun telah mampu memberikan layanan seperti negara2 maju. Kami belum dapat informasi negara lain tersebut apakah sudah ada operasi di lapangan atau belum.
Alhamdulillah kami bersykur bahwa telah melakukan operasi dan pasiennya dalam kondisi baik.
dr Husbullah Amin
editor: eshadiyuda
