• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pasca Ricuh Baabur Rizqi, Nasib Para Santri Tahfidz Qur'an Memprihatinkan

    Sabtu, 14 Januari 2023, 14:08 WIB Last Updated 2023-01-14T07:08:49Z
    -
    -


    Makassar  | BNRI NEWS

    Nasib puluhan santri Tahfidz Qur'an GHIRRO di masjid Modern Baabur Rizqi Pasar Niaga Daya, Biringkanaya Makassar semakin memprihatinkan, pasca terjadinya pengambil alihan transisi, kepengurusan masjid dari Pengurus H Burhanuddin kepada pengurus transisi bentukan PD Pasar .

    Beberapa santri yang diwawancarai Tim Media menuturkan rasa sedihnya menjalani kondisi pondok tahfidz yang berubah setelah terjadi keributan jamaah tempo hari pasca dibekukannya pengurus masjid oleh Dirut Pasar Makassar Raya melalui pengumuman langsung Direktur Teknik dan Perpasaran Perumda Pasar di depan jamaah Ju'mat (6/1/2023).

    Para santri Tahfidz tidak lagi dibina oleh Para Ustadz Tahfidz Qur'an yang selama ini telah membimbingnya secara serius,  intens terstruktur, namun saat ini hanya disuruh baca satu dua surat pendek, seperti anak anak baru awal belajar membaca Qur'an." Saya dan teman teman merasa males dan aneh pak, kita ini sudah Tahfidz beberapa Juz tapi hanya disuruh baca baca sendiri satu dua surat pendek Al Ikhlas seperti santri awal baru belajar membaca", keluhnya. Saat ini kami terbengkalai tak ada pembimbing tak ada Ustadz ya", keluh mereka sedih.

    Keluhan pun dilontarkan santri Tahfidz soal kurangnya perhatian tentang konsumsi yang dirasa kurang oleh para santri. Kami tak pernah lagi sarapan (walau sekedar kue) seperti dulu, apalagi minum air teh tak pernah lagi. Bahkan pernah terlambat jadwal makan. 

    Pembinaan terhadap para santri Tahfidz pun terasa berkurang saat ini, santri tak ada yang membimbing, tak ada pengarahan atau mendampingi malam hari bahkan sekarang tak pernah lagi melaksanakan Sholat Tahajjud . Tak ada yang memimpin , bahkan sholat subuh pun seringkali terlambat , tak ada Ustadz atau pembina yang membangunkan kami", keluh salah satu santri". Kami merasa seperti diabaikan, tercampakkan kurang diperhatikan sekarang", keluh santri lain.

    Diketahui bahwa pasca terjadinya deadlock demisioner kepengurusan, kondisi tidak bisa berjalan normal sebagaimana ketika para Pengurus H Burhanuddin masih aktif mengelola semua program keummatan termasuk menggelar majelis taklim, gerakan sedekah Jumat, donor darah kemanusiaan, jamaah yasinan dzikir solawat malem Jumat serta pembinaan para santri Tahfidz Qur'an.

    Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, pihak Pengurus H Burhanuddin berharap adanya islah rekonsiliasi antar Pihak PD Pasar, Pemerintah Daerah, Kemenag, Dewan Masjid dan semua pihak yang berseteru, untuk duduk satu lantai membicarakan bagaimana jalan terbaiknya mengelola kepengurusan masjid dan program program keummatan dengan prinsip kesinambungan tanpa merusak atau merugikan tatanan keorganisasian masjid sebagaimana yang berlaku dibawah naungan pembinaan  Dewan Masjid, yang terbebas dari campur tangan kepentingan pribadi maupun kepentingan kekuasaan.

    Menurut informasi valid dan telah dirilis beberapa media online di Makassar, pihak Pengurus H Burhanuddin dkk telah melakukan upaya upaya pembelaan hak melalui konsultasi, koordinasi dan audiensi pihak pejabat terkait , seperti DPRD, Kemenag (Dewan Masjid), Kapolsek serta Ahli hukum dan  stake horders penting lainnya. 

    Salah satu alasan kenapa perlu  islah- rekonsiliasi antar semua pihak dan perlu ditinjau ulang pembekuan dan pemberhentian pengurus secara sepihak tersebut, adalah dampak yang ditimbulkan yakni terhentinya sejumlah layanan program keummatan, kekosongan pengelola pembina para santri Tahfidz Qur'an yang selama ini telah berjalan baik menyemarakkan suasana  masjid Baabur Rezqi. 


    Jalankan kesepakatan awal Pembentukan dan pemilihan pengurus masjid Baabur Rizqi yang berlaku selama 3 tahun dalam satu periode, lakukan proses pemilihan baru dengan mekanisme berkesinambungan tanpa memutus peran fungsi kepengurusan selama proses peralihan, sampai terbentuknya pengurus yang baru melalui pemilihan yang sah, resmi, transparan dan akuntabel. Semuanya ada mekanismenya sesuai tata aturan organisasi sosial keagamaan, tidak semaunya sendiri atau berdasarkan kepentingan pihak tertentu yang berlindung dibalik kekuasaan", tandasnya.

    (Eshayudha/Tim Media)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini