• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Siapa Menghina, Siapa yang Terhina

    Sabtu, 03 September 2022, 17:55 WIB Last Updated 2022-09-03T13:22:27Z
    -
    -







    Jakarta | BNRI NEWS

    Tulisan ini saya buat  merupakan "siaran ulangan". Karena sudah berkali-kali, tak bosan bosan, karena tokohnya yang paling legendaris. Yaitu Nabi Muhammad SAW sendiri. Sebuah film
    garapan kelompok anti-muslim berjudul 
    "Innocence of Muslims" telah mendapat izin untuk kembali tayang melalui situs jejaring sosial Youtube.


    Ini cuma hitung dagang, spekulasi bisnis, mereka sudah tahu berapa keuntungan yang mengucur  dari nama besar Nabi Muhammad SAW.
    Bagi masyarakat muslim pun, sebenarnya gak usah terlalu "sewot" karena itu sebagai bukti kebesaran sekaligus kebenaran ajaran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad tak perlu pujian dan sanjungan.
    Allah sendiri yang mengatakan _wainnaka la'ala khuluqin azhim_ 
    Sungguh dalam diri Muhammad akhlak yang agung. Nabi Muhammad SAW, itu gak takut dihina, gak takut dihujat, gak takut dikucilkan. Apalagi orang - orang yang menghinakan
    nya justru tidak lebih mulia darinya. bahkan yang sangat hina, gak level lah.
    Masyarakat muslim sedunia juga gak perlu gonjang ganjing, itu sudah menjadi bagian Nabi Muhammad SAW sebagaimana Nabi - Nabi terdahulu.

    Nabi Muhammad SAW, itu, berjalan apa adanya seperti air mengalir, bahkan seperti hujan yang menyirami semua tempat, bahkan lautan pun dikirim air. Karena Nabi Muhammad SAW itu rahmat sekalian alam, Ia tentu berfungsi sebagai penaung dan pelindung manusia, umatnya, dari segala kerugian, termasuk masa depan mereka di akhirat.

    Film yang berisi konten menghina Nabi Muhammad SAW tersebut setahun lalu pernah dilarang. 
    Namun karena banding yang dilakukan oleh pihak penggarap film yang berdalih dengan UU hak cipta, akhirnya  pengadilan memperboleh
    kan film tersebut tayang kembali.
    Pengadilan banding Federal Amerika Serikat yang membatalkan pelarangan penayangan film itu, hanya memerintahkan kepada pihak Google dan Youtube untuk melakukan sensor kepada bagian-bagian yang dinilai kontroversial yang dapat memancing keributan, tidak hanya di Amerika tapi di dunia internasional. Kontro versial ? kalau takut kontroversial, kenapa diizinkan. Apa kreatif seorang seniman lebih penting dari "kredit point" nya Nabi Muhammad SAW.
    Kreativitas yang picik semestinya otomatis terkalahkan dengan wibawa Muhammad SAW.
    Masalahnya kan bukan seni atau tidak seni, tapi faham atau tidak faham.
    Kenabian Muhammad SAW gak bisa dibandingkan secara "acak" dengan kreativitas seorang seniman, terlebih seniman "karbitan".
    Manusia, karena keawamannya, kadang lupa terhadap jatidirinya sering memaksakan kehendak. Sehebat apapun, pasti kelemahannya pada jati diri.
    Dengan kata lain "gak tahu diri".
    Seandainya mereka tahu siapa Muhammad SAW, mereka pasti jadi gila karena Muhammad SAW itu terlalu baik dibandingkan dirinya.

    Sekali lagi, 
    atas nama kreatifitas.
     
    "Semua orang mengharap film ini disensor. Berdasarkan teori hal ini belum pernah terjadi sebelumnya pada sebuah hak cipta," kata Hakim Pengadilan Banding M Margaret McKeown, dikutip BBC, Rabu (20/5).
    Pihak Google pun mengaku senang dengan keputusan pengadilan yang memberi izin penayangan film kontroversial ini. Google menganggap keputusan yang diambil pengadilan tahun lalu yang melarang film ini adalah "sebuah pelanggaran" terhadap hukum hak cipta.
    "Kami senang dengan putusan terbaru ini, Kami telah lama percaya bahwa penguasa sebelumnya adalah penyalah
    gunaan hukum hak cipta," ucap salah satu juru bicara Google.
    Namun, tak demikian yang dilontarkan  aktris Cindy Lee Garcia yang ikut ambil peran dalam film Innocence of Muslims. Sebab sejak film ini dirilis setahun lalu, Cindy mengaku banyak mendapat teror dan ancaman karena dianggap  menghina umat Islam.
    Cindy menyebut dirinya ditipu oleh pihak pembuat film Nakoula Basseley Nakoula. Sebab Cindy tak mengetahui ternyata film yang dibintanginya adalah film anti-Islam yang banyak mendapat reaksi negatif dari dunia internasional.
    Nakoula Basseley adalah seorang keturunan Amerika-Mesir. Dalam film Innocence of muslim, ia menggambar
    kan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang pedofil, pembunuh. Pengadilan tinggi Amerika tahun lalu melarang penayangan film ini karena dianggap akan memancing emosi kalangan muslim Timur Tengah.
    Salah satu akibat penanyangan film ini tahun lalu adalah dengan penyerangan Duta Besar AS untuk Libya. Karena masyarakat muslim setempat tak senang atas penghinaan melalui penayangan film Innocence of muslims. Kalau begitu, siapa yang  Menghina, Siapa Yang Terhina..?

    Untuk melakukan sensor kepada bagian-bagian yang dinilai kontroversial yang dapat memancing keributan, tidak hanya di Amerika tapi di dunia internasional. 
    Bahkan dunia akhirat.

    Lagi pula,
    kalau takut kontroversial, kenapa diizinkan. Apa kreatif seorang seniman lebih penting dari "kredit point" nya Nabi Muhammad SAW.
    Kreativitas yang picik semestinya otomatis terkalahkan dengan wibawa Nabi Muhammad SAW.
    Masalahnya kan bukan seni atau tidak seni, tapi faham atau tidak faham.

    Kenabian Muhammad SAW gak bisa dibandingkan secara "acak" dengan kreativitas seorang seniman, terlebih  "seniman karbitan".
    Manusia karena keawamannya, kadang lupa terhadap jatidirinya sering memaksakan kehendak. Padahal kalau mereka mengikuti _the way of life of_ Muhammad SAW,  mereka akan sukses, berjaya. Seharusnya, sang sutradara maupun artis, siapapun anda, sehebat apapun penampilan anda, itu akan menjadi "pepesan kosong", tong kosong nyaring bunyinya", pasti kelemahannya pada jati diri. Membuat setiap orang, "redo" 
    (rela tapi dongkol). Karena Nabinya dihina.
    Dengan kata lain "gak tahu diri".
    Saya hanya dapat berdoa, agar kasus ini kita jadikan "cermin muka" untuk melihat wajah kita kembali. Sambil _taubatan nashuha_ 

    Nabi Muhammad itu bukanlah sekadar bapak dari seorang di antara kamu, tapi ia adalah Utusan Allah dan dan penutup kenabian. Fatimah R.anha saja tidak memanggilnya "Ayah", tapi Ya Rasulallah.
    Aisyah R.anha isteri tercinta tidak memanggilnya abang sayang, tapi Ya Rasulallah.
    Hasan dan Husein cucu tercinta tidak memanggil kakek, tapi Ya Rasulallah. Bahkan,
    Allah saja memanggilnya dengan Muhammadur
    rasulullah.
    Secara mikro, Muhammad itu diutus untuk _kaffatan linnas_ , seluruh manusia, termasuk sutradara dan artis film Innocence of Muslims, maksudnya, semua bangsa dan suku, semua kabilah dan golongan. Untuk menyatu dalam kalimah 
     _Lailaha illallah. Muhammadur
    rasulillah.__ 

    Karena ada jaminan selamat dari api neraka dan masuk syurga.
    Makronya adalah _rahmatan lil'alamin,_ rahmat sekalian alam, alam ghaib dan alam nyata, alam dunia dan alam akhirat.
    Sampai di akhirat bahkan sampai di  neraka akan diberi syafaat untuk masuk syurga. 

    Faham....?

     _Man arofa nafsah faqod arofa robbah_ 
    Siapa mengenal dirinya, pasti mengenal Tuhannya.

    Penulis,
    Pemerhati Keislaman

    (Sering - seringlah berdiri di depan cermin).

    Kuhadiahkan
    tulisan ini untuk ibu dan ayah tercinta, Guru Al Qur'an, rekan kerja dakwah, kaum muslimin dan para masyaikh yang sedang munas. Tidak komersil dan Fii Sabilillah...


    (Red/Abdurahman Lubis) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini