-
Boyolali | BNRI NEWS
Petani mengeluhkan harga pupuk non-subsidi yang merangkak naik dalam beberapa minggu terakhir. Kebanyakan pupuk-pupuk yang harganya naik merupakan pupuk impor.
Menurut petani, kenaikan harga pupuk tersebut terjadi sejak seminggu terakhir. Dengan kenaikannya antara Rp 5.000 - Rp 10.000 per sak.
"Kalo naik, petani mau tak mau harus membelinya, karena sudah jadi kebutuhan pokok" kata salah seorang petani di Desa Salakan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali, kepada Bnri News Sabtu (02/10/21).
Salah seorang penjual pupuk di kecamatan Teras, Gatot (37th) mengatakan, memang benar terjadi kenaikan harga pupuk dalam minggu-minggu ini.
Pupuk-pupuk yang naik yaitu pupuk impor yang berasal dari China harga pupuk yang dulunya 185 Ribu per sak kini mencapai 240 Ribu per sak" katanya.
Dihitung sejak bulan kemarin hingga sekarang, lanjutnya sudah terjadi 3 kali kenaikan harga.
Sedangkan para Petani tak pernah bisa memprotes karena sudah menjadi kebutuhan sehingga berapapun harganya akan tetap dibelinya.
Kenaikan harga pupuk, menurutnya sangat menyulitkan petani,Jika hargannya terus naik,biaya pemupukan pun semakin membengkak.
Tutupnya