• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pemkab Mojokerto dan Investor, Jawab Keluh Kesah Pembeli Lapak

    Minggu, 12 September 2021, 14:09 WIB Last Updated 2021-09-12T07:09:23Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS

    Para pembeli Lapak Pasar Tani Banjaragung Mojokerto merasakan kegelisahan yang sama mengenai nasibnya setelah 20 tahun kedepan kontrak investor selesai. Berdasarkan pengalaman yang terjadi, setelah masa Hak Guna Usaha selesai banyak pedagang yang tergusur.

     Untuk menjawab kegelisahan para pembeli Lapak, pada Minggu (12/9/2021) Pemkab Mojokerto berserta investor mengundang para pembeli Lapak untuk menampung keluhan mereka dan memberikan penjelasan serta mencarikan solusi terbaik.

    Parmanto, ST., selaku salah satu pendiri sekaligus mewakili Pemkab Mojokerto menyampaikan bahwa masalah perizinan pendirian pasar Tani Banjaragung sudah keluar.
    "Bapak ibu tidak usah kuwatir masalah perizinan sudah dikantongi pihak investor," ujar Parmanto.

    Direktur PT. Permata Daya Griya Tirta (PDGT) Tanto Wibisono, ST,  selaku investor mengatakan, pihaknya akan ikut mendampingi dan mencari solusi bersama pemerintah Desa Banjaragung, dengan merumuskan Peraturan Desa (Perdes) Banjaragung agar pembeli Lapak tidak digusur atau dibebani biaya kontrak yang berat setelah 20 tahun nanti.
    "Saya berharap agar bapak ibu bisa nyaman berdagang disini tanpa dibebani pikiran gimana nanti kedepannya. Saya bantu agar pihak Desa Banjaragung membuat Perdes," ujar Tanto.

    Sementara itu menurut Tri Sujoko komisaris PT PDGT, kronologi pendirian pasar Tani Banjaragung sampai sekarang ini bisa melewati kendala dan tantangan yang bermacam-macam, sampai terwujudnya bangunan fisik pasar seperti harus disyukuri. Tidak mudah membangun sebuah pasar tradisional dengan konsep modern.
    "Pasar ini nanti akan menjadi ikon pusat perekonomian Mojokerto raya. Disini nanti dibangun pusat kerajinan ciri khas Mojopahit," kata Tri Sujoko.

    Perlu diketahui, beberapa pembeli lapak merasa resah seusai kontrak 20 tahun kedepan.
    Bu Indah, salah satu pembeli Lapak mengatakan, bahwa dia menginginkan agar lapaknya nanti bisa diwariskan ke anak cucu.
    "Kalau bisa lapak ini saya wariskan ke anak saya, biar ada yang meneruskan," pungkasnya mengakhiri wawancara dengan jurnalis BNRI News.

    (Red/Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini