-
Surabaya | BNRI NEWS
Setelah beberapa pekan menempati penyumbang tertinggi kasus C-19 positif di Indonesia, Sabtu sore (11/9/2021) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan, bahwa berdasarkan assessment situasi Covid-19 yang dirilis Kemenkes RI per Jum’at 10 September 2021, ada 3 daerah di Jatim yang masuk PPKM Level 1. Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Pasuruan.
“Alhamdulillah… 3 daerah di Jatim masuk PPKM Level 1. Berkat kerja keras semua sektor dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Jatim kembali membuahkan hasil, setelah minggu kemarin terbebas dari zona merah. Terima kasih atas gerak cepatnya, kerja keras semua pihak, TNI – Polri, Pemkab/Pemkot, Nakes, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, media dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Jatim ” kata Khofifah.
Menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, kita harus bersyukur karena Jatim bebas zona merah dan terlepas PPKM level 4 ,terus menggencarkan vaksinasi serta tetap menjaga prokes agar bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. Peran serta masyarakat dalam berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan menjadi pendukung utama untuk memutus rantai penularan covid-19.
Gubernur berpesan agar kita bisa saling mengingatkan supaya tetap mematuhi prokes dan saling peduli pada lingkungan kita masing-masing. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa peran serta masyarakat.
Untuk diketahui, wilayah Jatim yang masuk PPKM level 2 ada 19 daerah yaitu, Sumenep, Situbondo, Sampang, Sidoarjo, Kab. Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Kab. Malang, Surabaya, Kota Pasuruan, Kab. Kediri, Jobang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi dan Bangkalan.
Sementara yang memasuki PPKM Level 3 ada 16 daerah, yakni Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Kab. Mojokerto, Magetan, Kab. Madiun, Kota Probolinggo, Lumajang, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu dan Kab. Blitar.
Dengan bebasnya Jawa Timur dari zona merah ini, masyarakat mengharapkan agar perekonomian segera membaik dan bisa bekerja kembali seperti sedia kala.
(Red/Nanang H)
