• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Warga Kampung Bayam Gelar Buka Puasa Bersama di KSB Sebagai Bentuk Perjuangan untuk Pertahankan Hak Hidupnya

    Redaksi
    Senin, 27 Maret 2023, 08:21 WIB Last Updated 2023-03-27T01:21:49Z
    -
    -



    Jakarta |  BNRI NEWS 



    Setelah dua pekan warga Kampung Bayam melakukan aksi squatting, kini warga Kampung Bayam bersama Indonesia Resilience mengadakan buka puasa dan tarawih bersama di Kampung Susun Bayam (KSB) sebagai bentuk kegigihan warga Kampung Bayam untuk mempertahankan hak hidupnya.
    Minggu (26/3/2023) 

    “Dalam  momen bulan Ramadan  ini, kami sangat berharap menjalankan ibadah puasa di rumah kami, yakni di Kampung Susun Bayam. Selama tiga tahun kami telah mengikuti dan memenuhi alur birokrasi maupun administrasi. Tapi tak juga diberi akses ke rumah sendiri, Apalagi ini bulan Ramadan, tolonglah ini Pj Gubernur, bersihkan hati, berikan kunci,” ujar Furqon, salah satu warga Kampung Bayam dalam sambutannya sebelum berbuka puasa bersama. 

    Di bulan Ramadhan ini, ketika warga ingin beribadah dengan rasa aman dan nyaman, pihak JAKPRO pun tetap melakukan pemadaman listrik, tidak memberi akses air serta menelantarkan dan tidak memanusiakan kehidupan warga Kampung Bayam. 

    “Kita sangat berharap di momen bulan puasa ini, mudah-mudahan, PJ Gubernur dan JAKPRO, terketuklah pintu hatinya, kita tidak mudah loh melewati hari-hari di sini, akses listrik dan air dimatikan, sampai warga akhirnya memfasilitasi diri sendiri, yaitu dengan membawa genset, bawa air sendiri, yang artinya keinginan warga kampung bayam ini untuk pulang ke rumah sangan kuat, jadi tidak bisa dihalangi oleh siapapun, karena kita ga ilegal,” pungkas Suryo, salah satu warga Kampung Bayam. 

    Warga sepakat bahwa jika tiga hari ke depan, pihak JAKPRO tidak melunasi janjinya, yakni menyerahkan kunci, maka warga akan mengambil hak mereka sendiri. 

    Direktur Eksekutif, Hari Akbar Apriawan juga menyampaikan, “Ini adalah bentuk kekecewaan atas apa yang telah tidak dilakukan oleh negara kepada masyarakatnya. Maka, ini adalah satu perlawanan, ini adalah merebut hak, bukan kita melanggar hukum, secara alur birokrasi kita mengikuti, kita juga cukup kooperatif selama tiga tahun sampai hari ini. Ketika hari ini JAKPRO masih tidak kooperatif, maka kita ajarkan JAKPRO dan Pj Gubernur untuk bersikap kooperatif dengan menduduki Kampung Susun Bayam ini. Walaupun kapasitas kami (IRES) terbatas, tapi kami akan terus mendampingi sampai warga mendapatkan rumahnya kembali”. 

    Harapannya setelah kegiatan buka puasa bersama di Kampung Susun Bayam, warga segera mendapat izin penempatanb secara resmi Kampung Susun Bayam. Aktivasi ruang hidup warga di Kampung Susun Bayam dapat menjadi pemantik perhatian publik bahwa saat ini warga masih berjuang mempertahankan hak hidup di KSB yang dirampas paksa PJ Gubernur dan JAKPRO. 

    Hari menambahkan, “Selama warga menduduki Kampung Susun Bayam, beberapa gangguan kesehatan pun mulai menyerang warga. Bagaimana tidak? Warga tidak mendapatkan fasilitas yang memadai, seperti tidak adanya tempat tidur yang layak, tidak adanya air dan listrik, hal ini mengakibatkan warga alami diare, masuk angin, dan gatal-gatal,”.


    (Elin H) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini