• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tembus, Laporan Relawan RI Langsung Dari Turki

    Jumat, 17 Februari 2023, 15:11 WIB Last Updated 2023-02-17T08:11:58Z
    -
    -





    Turki | BNRI NEWS

    Kata tembus adalah kata yang paling sering terucap oleh hampir seluruh penghuni tenda di kompleks Rumah sakito lapangan yang berjumlah sekitar 20 tenda, yang dibangun oleh tim bantuan kemanusiaan RI untuk Turki.

    Sudah dua malam kami tidur di tenda BNPB yang bisa diisi dua puluh orang. Menjelang tengah malam kami rame - rame bangun menggigil kedinginan dengan sambil bergumam huhuhh .... tembus. Maksudnya udara dingin yang menembus tulang. Berbagai upaya dilakukan untuk melawan dingin ini, ada yang nekat keluar membuat api unggun lalu mengelilingi api tersebut sambil minum kopi. Ada yamg bongkar tas cari minyak gosok atau apapun yang bisa dioles agar kulit terasa hangat. Yang paling banyak adalah bongkar tas pake semua pakaian yang tebal hingga badan terlihat menggembung. Masalahnya adalah hampir semua pakaian yang dibawa adalah yang ukuran pas sehingga lapisan ketiga sudah sangat sempit. Ada yang
    bawa aluminium foil tapi masih saja tembus.

    Sleeping bag yang dibawa ternyata tidak mempan karena speknya untuk udara dingin di Indodesia yang hanya kira-kira 15 derajat. Pakaian tebal dan sleeping bag versi Indonesia ternyata tidak mampu mengusir dingin yang bisa mencapai -3 derajat. Apalagi jika malam hari udara bertiup dari arah pegunungan yang bersalju.

    Bagaimana dengan airnya ??? Werrr bikin ujung jari kram kayak membeku karena airnya berasal dari lelehan salju dari pegunungan. Bila mau ambil air wudhu harus lari- lari ditempat agar tubuh lebih hangat dan tidak mengigil saat berwudhu. Dinginnya sangat terasa terutama kalau wudhu untuk shalat subuh karena jaket jaket tebal dan kaus kaki meski dilepas dulu sebelum membasuh tubuh dengan air.
    Orang- orang lokal pada heran kok bisa tenda untuk daerah tropis dan pakaian daerah tropis bisa survive di lapangan terbuka. Alhamdulillah disyukuri aja.

    Bagaimana dengan tenda-tebda masyarakat lokal ?. Hampir sama warnanya pun banyak yang warna biru. Yang berbeda adalah tenda - tenda mereka semua punya cerobong. Rupanya mereka buat api unggun di dalam tenda untuk menghangatkan ruangan lalu asapnya keluar cerobong.


    Rawat jalan sudah berjalan, tapi rawat inap di tenda masih sementara disiapkan karena kami belum punya pengalaman merawat pasien di daerah dingin.

    Bagaimana menjaga kahangatan ruangan dan mencegah hipotermi pasien yang dirawat sementara kami pikirkan. Pake penghangat kayaknya tidak mempan.

    Masyarakat sekitar sudah berdatangan bahkan ada yang pake mobil dari kota tetangga karena media televisi lokal sudah memberitakan tentang keberadaan rumah sakit lapangan yang dibangun oleh tim Indonesia.

    dr Hisbullah Amin
    editor: eshadiyuda
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini