-
Turkey | BNRI NEWS
Ibarat pandangan pertama yang buat jatuh hati, alhamdulillah kira2 begitulah kesan yang kami dapat dari penerimaan masyarakat lokal terhadap kehadiran tim bantuan kemanusiaan RI untuk Turki di lokasi tempat kami mendirikan tenda.
Saat kami bongkar barang sebanyak 4 truk raksasa dgn berat kira-kira 10 ton masyarakat dan aparat berbondong-bobdong datang mengelilingi kami dengan paras keheranan dan kira2 bertanya di dalam hati bangsa dari mana ini dan mereka bawa apa ?. Pada setiap kejadian bencana maka setelah pekan pertama pertama berlalu maka cenderung akan timbul gejolak sosial dimana para korban akan datang berebut minta bantuan bahkan dibeberapa tempat bisa terjadi aksi kekerasan. Ketika kami menyebut Indonesia umumya mereka mengerti meskipun masih ada yang bertanya antara Malaysia atau Indonesia. Ketika dipertegas bahwa kami medis, dokter nampak keceriaan mereka terutama orang tua dan wanita.
Ada 3 hal yang menurut kami menyebabkan diterima dengan baik yaitu:
1. Pada saat kami menurunkan barang dari truk kemudian mendirikan tenda semua tim terlibat bekerja. Meskipun di tim ada yang bertugas untuk mendirikan tenda, ada personil TNI Polri tetapi semua ambil bagian bergotong royong menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Sifat Gotong Royong yang timbul secara alami ini yang menimbulkan banyak simpati.
2. Sampah. Semua sampah makananan, bekas bongkaran barang dan medis secara langsung disimpan di tempat sampah. Semua aktif memungut sampah jika ada yang terlihat tercecer.
3. Shalat di Masjid. Yah kami berbondong-bondong shalat di masjid. Sepanjang jalan menuju masjid yang kira- kira 300 meter dari lokasi tenda kami mengucapkan salam Assalamu'alaikum dan spontan mereka menjawab lengkap wa alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Sekelompok masyarakat sekitar masjid mendatangi kami sambil menunjuk menara masjid. Dengan menggunakan bahasa tarzan akhirnya kami tahu bahwa hati- hati shalat di masid ini karena menaranya sudah miring bisa runtuh kalau ada gempa susulan. Tapi kami tetap melanjutkan shalat tentu saja dengan sedikit tambahan doa semoga menara yang sudah retak itu tidak sampai rubuh. Bahkan disatu masjid di dekat penginapan orang Turki mempersilahkan salah satu dari kami yang jadi imam shalat shubuh.
Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa kesan pertama yang baik akan memudahkan kami dalam bekerja dalam misi kemanusiaan ini. Pesan dari tulisan ini adalah dimana pun kita bekerja di daerah bencana maka yang perlu diutamakan adalah komunikasi dan hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Demikian kesan pertama yang baik, dilaporkan langsung dari Turki.
dr Hisbullah Amin
editor: Eshadi
