• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sayyid Kokoa Buktikan Tidak "Ammere" Munculkan Silsilah Keturunan

    Kamis, 12 Mei 2022, 15:37 WIB Last Updated 2022-05-12T08:37:29Z
    -
    -



    TAKALAR | BNRI NEWS

     Perselisihan dan Dugaan Penyebaran Unsur SARA dan penghinaan terhadap komunitas Sayid Kokoa yang dituding Ammere (Dibuang), diduga dilakukan oleh rumpun Sayid Cikoang dimediasi Tripika Kec. Mangarabombang. 

    Dihadiri IPTU Andi Aldiansyah, S.E Kapolsek Mangarabombang. Letda Inf Syarifuddin B, Danramil 1426-05/Marbo dan Camat Mangarabombang, Aji Sangaji Makmur S.ip, serta perwakilan kedua belah pihak rumpun Sayyid Kokoa dan rumpun Sayyid Cikoang di Polsek Mangarabombang Kab. Gowa. 11 Mei 2022. 

    Sayyid yang juga akrab disebut“Habaib" oleh sebagian masyarakat tidak hanya istimewa dari segi keturunan, tetapi di beberapa tempat, juga ditempatkan pada posisi tertinggi dalam otoritas keagamaan.

    Tradisi Keturunan Sayyid yang menjaga keturunan silsilah Ahlul Bait mewajibkan anak keturunan tidak melakukan pernikahan diluar dari keturunan Sayyid, jika terjadi maka akan diputus dari tali kekerabatan. 

    Perselisihan dimulai sejak adanya pernikahan dari Pasangan Sayyid Kokoa dan Sayid Cikoang, yang ketika itu keluarga dari rumpun Sayyid cikoang yang menikahkan anaknya dengan rumpun Sayyid Kokoa dikucilkan dan diduga diputus tali kekeluargaan silaturahim karena menganggap Rumpun Sayyid Kokoa sudah "Ammare" (Dibuang). 

    Tuan Jowa (Tetua rumpun Sayyid Safiuddin) tidak Terima atas dugaan tindakan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh pihak rumpun sayid Cikoang dengan laporan polisi pada 25 maret 2022.

    Komunitas Sayyid Cikoang dalam mediasi di Polsek Mangarabombang (11/5/2022) berhasil membuktikan ke absahan garis keturunan ahlul bait tampa bantahan dengan memperlihatkan bukti silailah dan fakta sejarah autentik. 

    Dalam keterangan yang dihimpun, Saksi Ahli dan Pendamping dari Rumpun Sayid Kokoa, Dr. Rahman Bonto S.Ag.,M.Pd.I menjabarkan, Keturunan Sayid Kokoa yang berumpun di Kelurahan Mangadu kecamatan mangarabombang sendiri merupakan keturunan dari Sayyid Hazha Safiuddin yang dalam sejarah juga mempersunting Putri Ratna Kumala Karaeng Tabaringan, anak dari Sultan Abdul Quddus I Mapabaqbasa (Somba Gowa Ke-25). 

    Dalam jumpa pers, Dr. Rahman Bonto S.Ag.,M.Pd.I juga mengungkapkan apresiasinya kepada pihak Polsek Mangarabombang atas fasilitas dan proses mediasi humanis Triaspolitika Kecamatan Mangarabombang. 


    "Saya sangat mengapresiasi pimpinan tripika kecamatan Mangarabombang, kasus ini ada dugaan penghinaan terhadap ahlul bait yang berumpun di Butta Kokoa, bisa diselesaikan dengan pendekatan RJ (restorative justice), kami kedua belah pihak sepakat berdamai secara kekeluargaan dan nantinya semoga tidak terjadi lagi miskomunikasi ". ungkapnya. 

    Ditemui awak media Camat Mangarabombang, Aji Sangaji Makmur S.ip, mengungkapkan kesyukuran atas kesepakatan damai dikedua pihak. 

    "Alhamdulillah kedua belah pihak yang berselisih ditemukan kesepakatan damai dan di suasana yg masih dalam idul fitri kita harus saling memaafkan". Ungkapnya.

    ReyK/Esha
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini