-
Semarang | BNRI NEWS
Siapa yang tak kenal dengan Lawang Sewu di semarang, Setiap orang yang datang ke Ibu Kota Jawa Tengah ini biasanya menyempatkan mampir ke wisata sejarah yang terkenal mistik tersebut.
Arsitektur bangunan yang unik ditambah dengan cerita masyarakat perihal misteri tempat ini, membuat banyak orang semakin penasaran dengan Lawang sewu.
Di balik uniknya bangunan khas Belanda ini,Bnri news jumat (25/03/22) tertarik untuk mengalinya.
Sejarah Lawang Sewu
Melansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id,bangunan utama didirikan pada 1904 dan selesai pada pertengahan 1907.
Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1916 sampai 1918, bangunan lain menyusul didirikan.
Bangunan ini dirancang oleh arsitek asal Amsterdam bernama Prof. Jakob F. Klinkhamer dan BJ. Ouendag.
Dinamakan Lawang Sewu karena pintu pada bangunan ini sangat banyak sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai Lawang Sewu atau Pintu Seribu.
Pembangunan dengan pintu yang banyak bertujuan agar sirkulasi udara terjaga dengan baik.
Bangunan ini juga memiliki ornamen kaca yang patri berasal dari Johannes Lourens Schouten.
Satu filosofi keindahan Jawa dan kejayaan kereta api.
Lawang Sewu Semarang juga terdapat sudut unik lainnya berupa ornamen tembikar yang melengkung di atas balkon.
Kubah kecil pada puncak menara air ini terlapisi tembaga serta puncak menara dengan hiasan perunggu.
Saat ini bangunan Lawang Sewu menyimpan koleksi kereta api di Indonesia dari waktu ke waktu.
Koleksinya seperti Alkmaar, mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replikasi lokomotif uap, surat berharga, dan beberapa koleksi lainnya.
Tempat ini juga sering digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti pameran, festival, pentas seni, shooting, pesta pernikahan, dan pemotretan.
Ryan