-
SIMEULUE | BNRI NEWS
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat pada beberapa dekade belakangan ini sudah barang tentu berdampak pada cara berpikir, sikap dan perilaku, khususnya kalangan anak-anak dan remaja.
Sejauh hal tersebut berdampak positif untuk anak-anak kita, kita sebagai orang tua patutlah merasa bersyukur. Sebaliknya, apabila ada dampak negatif dari hal di atas, dampak tersebut dapat kita antisipasi dan kita cegah sedini mungkin.
Dampak negatif tersebut misalnya peredaran dan penggunaan obat-obatan terlarang yang kian merebak, menuntut para orang tua untuk terus memantau perkembangan anak-anaknya. Tidak sedikit anak-anak yang terjerumus dan teracuni oleh lingkungan yang tidak sehat tersebut. Perkelahian antar pelajar, kenakalan remaja saat di luar jam sekolah, merupakan beberapa contoh perilaku anak-anak dan remaja yang sebenarnya bisa kita cegah sedini mungkin.
Seperti yang di sampaikan oleh Senpai Anizar yang ditemui pada saat latihan minggu pagi di Dojo SDN 14 Simeulue Timur Kab. Simeulue (30/1/2022), " Kita semua harus sepakat, anak-anak kita merupakan para penerus masa depan bangsa. Sudah sepatutnya kita para orang tua, termasuk para pendidik serius lebih memperhatikan hal ini. Pendidikan non formal di luar jam sekolah menjadi penting selain untuk mengisi waktu anak-anak kita, juga memberikan bekal mereka untuk sanggup memelihara kepribadian, lebih berdisiplin dalam bersikap serta selalu mempunyai motivasi untuk meningkatkan prestasi dalam semua kegiatan."
Beliau juga menyampaikan "Di samping itu olah raga Karate juga merupakan salah satu sarana untuk menyalurkan bakat anak-anak kita untuk berprestasi di bidang olah raga seni beladiri, sehingga anak-anak kita kelak bisa menjadi anak-anak yang patut kita banggakan melalui kiprahnya di dunia olah raga Karate yang telah mendunia."
Perlu di ketahui bahwa beladiri Karate adalah beladiri dengan menggunakan teknik tenaga dan pikiran. Melatih tangan dan kaki serta anggota tubuh lainnya secara sistematik yang dapat dijadikan sebagai senjata alamiah. Karate dalam bahasa Jepang, "Kara" yang berarti kosong dan "Te" yang berarti tangan. Karate diartikan sebagai beladiri tangan kosong. Kecepatan, kekuatan dan ketepatan akan diasah dalam beladiri Karate.
Institut Karate-Do Indonesia (INKAI), melalui program latihan olah raga seni beladiri Karate, berusaha membina dan menempa anggotanya agar senantiasa memiliki kepribadian yang luhur, memiliki jiwa kesatria, berperilaku jujur dan sopan, serta sanggup menguasai dirinya seperti yang tertuang dalam sumpah Karate : Sanggup memelihara kepribadian, Sanggup patuh kepada kejujuran, Sanggup mempertinggi prestasi, Sanggup menjaga sopan santun dan Sanggup menguasai diri.
"Semoga Karateka menjadi estafet peguruan yang patuh pada aturan dan rendah hati." untuk kegiatan latihan Dojo SDN 14 Simeulue Timur dilaksanakan dalam seminggu selama 2 (dua) kali yaitu pada hari Kamis dan Minggu. Pungkasnya
Sementara itu, Dedi Sartana, S.Pd.Sd Selaku kepala SDN 14 Simeulue Timur sangat berterima kasih kepada Simpei Anizar yang telah bersedia mengajarkan anak anak didik kita di SDN 14 Simeulue Timur, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menyalurkan bakat anak-anak kita untuk berprestasi di bidang olah raga seni beladiri,
Sehingga anak-anak kita kelak bisa menjadi anak-anak yang patut kita banggakan melalui kiprahnya di dunia olah raga Karate yang telah mendunia."
Harapan juga kepada anak anak didik kita yang mengikuti kegiatan agar serius dalam latihan, agar kelak nanti bisa seperti kakak senior nya. Tutup Dedi Sartana.
(Helman)