• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Setelah PPKM Level I, Obyek Wisata di Mojokerto Dibanjiri Wisatawan Lokal

    Minggu, 03 Oktober 2021, 20:38 WIB Last Updated 2021-10-03T13:54:49Z
    -
    -






    Mojokerto | BNRI NEWS

    Dalam sepekan ini, wilayah Kabupaten Mojokerto sudah masuk PPKM Level I dan dilakukan pelonggaran pembatasan bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas.
    Seiring dengan pelonggaran pembatasan tersebut, obyek wisata mulai dibuka untuk umum dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.

    Hari Minggu (5/10/2021), saya melakukan pengamatan dan mendatangi beberapa obyek wisata yang banyak didatangi wisatawan, yaitu wilayah Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. 
    Mulai memasuki batas wilayah kecamatan Trawas mobil saya mulai tersendat dan berjalan pelan, karena mulai padatnya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang mempunyai tujuan yang sama untuk menikmati sejuknya udara di Puncak Pegunungan Trawas.

    Memasuki tapal batas kota Trawas jalan kendaraan merambat padat merayap, banyak kendaraan berplat nomor polisi luar kota memadati jalan raya Trawas yang halus dan berkelok, naik turun mengikuti tanah pegunungan Trawas. Tampak beberapa klub sepeda motor berkumpul dan parkir di pinggir jalan membuat jalan menyempit sehingga memperparah kemacetan jalan raya tersebut.

    Jalan mulai agak lancar ketika beberapa mobil dan motor wisatawan masuk ke jalan yang mengarah obyek wisata tujuan masing-masing, seperti di obyek Taman Ghanjaran, Air Terjun Watu Ondo, Petirtaan Jolotundo, Jungle Camp Café, Poetoek Soeko, Duyung Hill dan masih banyak lagi.

    Beberapa wisatawan yang saya wawancarai mengatakan, hampir mempunyai alasan yang sama, yaitu ingin menikmati obyek wisata yang telah lama tidak bisa dikunjungi.
    “Pingin refreshing pak, udah lama gak piknik, banyak di rumah. Sesekali piknik cari tempat yang sejuk untuk menghibur diri,” kata Melda (24 th) dari Sooko Mojokerto.
    Beda lagi alasan Stefan (34 th) dari Surabaya, bahwa dia ingin mencari suasana lain yang sejuk karena sibuk bekerja di salah satu perusahaan Surabaya.
    “Tiap hari bekerja, saya ingin mengurangi beban pikiran karena pekerjaan. Di Trawas ini udara masih sejuk dan alami dibanding udara Surabaya. Bisa makan kuliner Trawas,” ujar Stefan.

    Saya mengunjungi Jungle Camp Café yang sedang viral di media sosial dan paling banyak dikunjungi waisatawan, yaitu sebuah Café dengan mengusung konsep perkemahan yang unik sambil menikmati live musik.
    Di ujung pintu masuk bertemu dengan guru SMPN 1 Sooko yang baru keluar dari Jungle Camp Café, dan bersedia saya wawancarai, yaitu Bu Cempaka dan Bu Ely
    “Tempat wisata itu bersih, pelayanannya ramah, sopan dan menerapkan protokol kesehatan ketat,” kata bu Cempaka.
    “Ada pertunjukan music secara langsung juga,” sahut bu Ely

    Sementara itu, suasana di pasar Trawas juga tampak ramai dengan pengunjung yang sedang berbelanja buah-buahan untuk oleh-oleh. Disamping pasar terdapat Puja Sera yang menyajikan 11 macam makanan dan minuman. 
    Menurut Fandi, kasir Pujasera, penjualan di pujasera sudah pulih seperti ketika sebelum pandemi.
    “Hari Sabtu Minggu ramai pengunjung mas, sudah seperti dulu sebelum pandemi. Kami buka hanya hari Sabtu dan Minggu,” kata Fandi mengakhiri pembicaraan dengan jurnalis BNRI News. 

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini