-
Mojokerto | BNRI NEWS
Upaya aparat hukum dalam memutus rantai peredaran narkoba terus digencarkan dengan melakukan pemeriksaan serta deteksi dini segala bidang yang berpotensi dalam penyalahgunaan narkoba.
Pada Selasa siang (21/9/2021) Lapas kelas IIB Mojokerto, melaksanakan tes urine bagi pejabat struktural, petugas lapas serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Tes urine yang digelar Satuan Operasional Kepatuhan Internal (SATOPS PATNAL) Lapas IIB Mojokerto bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mojokerto yang dilakukan secara tertutup dan rahasia, sehingga petugas dan WBP tidak mengetahui rencana kegiatan tes urine tersebut sebelumnya.
Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Dedy Cahyadi, pihaknya akan selalu berupaya dan bersinergi dengan stakeholder yang ada di Mojokerto, terutama dengan BNNK untuk menciptakan War On Drugs atau perang melawan narkoba. Komitmen perang melawan narkoba tersebut harus dimulai dari diri kita dan semua petugas serta semua warga binaan. Selain itu pihaknya juga menerapkan Zero Halinar (hanphone, pungli dan narkoba).
“Kegiatan siang ini hasil dari sinergitas yang baik dengan BNNK Mojokerto. Pastinya akan kami laksanakan terus kedepannya untuk menjaga lapas Mojokerto tetap zer Halinar,” ujar Dedy.
Dedy menjelaskan, pelaksanaan tes urine ini menyasar 85 petugas lapas, 20 orang WBP dan 9 personil BNNK Mojokerto.
Sementara itu, Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi menyatakan, pihaknya ingin membuktikan bahwa memang di lapas bersih dari penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
“Di Lapas Mojokerto ini harus war on drugs, baik terhadap personilnya maupun warga binaan. Sajuh ini performa dari kantor maupun personil lapas kelas IIB sangat baik,” tegas Suharsi.
Kepala BNNK Mojokerto sangat bangga dengan Kalapas kelas IIB tersebut, karena dari segi performa maupun personilnya, kerja sama dengan BNNK sangat baik.
Perlu diketahui, Lapas yang beralamat di Jl. Tamansiswa No. 10 Purwotengah Kota Mojokerto itu sangat tegas dan disiplin dalam pemeriksaan barang bawaan pengunjung maupun petugas ganti jaga untuk meminimalisir potensi penyelundupan barang terlarang ke dalam lapas.
(Red/Nanang H)
