• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dosen Unismuh Makassar Sosialisasikan Model Pembelajaran PAMER

    Jumat, 07 Oktober 2022, 18:36 WIB Last Updated 2022-10-07T11:36:16Z
    -
    -




    Makassar | BNRI NEWS 


    Dua dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, yaitu Dr. Abdul Azis, M.Pd. dan Sri Rahayu, M.Pd. melakukan kunjungan ke lokasi Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) di SD Negeri 59 Pangkajene pada Kamis, 6 Oktober 2022. Selain meninjau pelaksanaan program kegiatan mahasiswa, kedua dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu juga melakukan sosialisasi Kurikulum Merdeka dan Model Pembelajaran PAMER.

    Dr. Abdul Azis, M.Pd. menjelaskan bahwa Model Pembelajaran PAMER dikembangkan berbasis budaya siri’ na pacce. Model pembelajaran ini ditujukan untuk menumbuhkan karakter baik peserta didik sekolah dasar sekaligus mewarislestarikan budaya daerah yang kian tergerus dan dilupakan keberadaannya oleh generasi muda.

    “Nama PAMER diambil dari akronim tahapan model pembelajaran ini. PA diambil dari langkah pertama, yaitu Pengetahuan Awal. ME itu dari langkah kedua, ketiga, dan keempat, yaitu memikirkan, mendiskusikan, dan mengomunikasikan. Terakhir R, yaitu refleksi”, jelas Azis.

    Azis menjelaskan bahwa suku Bugis-Makassar terkenal sebagai pelaut ulung dan perantau. Sebelum melaut atau merantau biasanya dipersiapkan bokong atau bekal, seperti burasa, bajabu’, dan sebagainya. Hal ini yang diterapkan dalam pembelajaran. Sebelum masuk ke kelas, peserta didik telah mempersiapkan bekal berupa pengetahuan awal yang diperoleh dari orang tua atau lingkungan sekitarnya. Bekal itulah yang didiskusikan dan dipresentasikan dalam kelas dengan dipandu oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran ini dapat membuat siswa lebih aktif belajar dan lebih memahami materi pelajaran. Terakhir, peserta didik diajak melakukan refleksi diri terkait pengetahuan maupun sikapnya selama belajar.

    Implementasi Model Pembelajaran PAMER mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka, dimana peserta didik yang diajak untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual di sekitarnya untuk dibahas dalam diskusi kelas.

    Sri Rahayu, M.Pd. menjelaskan keunggulan Kurikulum Merdeka antara lain lebih sederhana dan mendalam dalam hal materi sehingga guru-guru tidak harus terburu-buru mengajar untuk mencapai target penyelesaian materi yang banyak. Guru dapat mengajar sesuai tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik masing-masing. Selain itu peserta didik diberi kesempatan belajar aktif melalui kegiatan proyek.


    Guru SD Negeri 59 Pangkajene yang mengikuti kegiatan sosialisasi menyatakan senang dengan kegiatan yang dilakukan dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, karena mendapat pengetahuan wawasan baru terkait pembelajaran berbasis budaya siri’ na pacce serta relevansinya dengan Implementasi Kurikulum Merdeka.

    (H Joko) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini