-
Toraja Utara | BNRI NEWS
Wabup Frederik yang didampingi Kadis Pertanian Torut Lukas P Datubarri dan Kadis Kominfo Torut Jhony Parubak menjelaskan di acara coffe morning bersama awak media di ruangannya, Kamis (7/7/2022). PMK pada hewan ternak disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel.
Frederik menyebutkan bahwa berdasarkan pendataan sementara per Rabu (6/7/2022) oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Torut di pasar hewan Bolu sebanyak 16 ekor kerbau muncul gelaja PMK dan 55 ekor yang tersebar di 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Tallunglipu, Sesean, Sesean Suloara, Tondon, Rantepao, Sanggalangi dan Sopai.
"Jumlah kerbau di pasar bolu sebanyak 335 ekor, 16 ekor muncul gejala PMK, 248 ekor kerbau yang sudah di treatment dan sebanyak 87 ekor kerbau yang sudah diberikan antibiotik", terang Wabup Toraja Utara.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan segera melaporkan kepada pemerintah setempat juga mendapatkan gejala PMK pada hewan ternaknya.
"Gejala yang timbul bagi hewan yang terserang PMK seperti gejala lemas pada hewan, muncul air liur berlebihan pada mulut kerbau, kuku sakit", jelasnya.
"Pemda sudah melakukan pencegahan seperti menutup akses hewan ternak kerbau yang keluar masuk Toraja, melakukan treatment, pemberian antibiotik dan hal ini sudah di koordinasikan dengan pihak Kodim 1414 Tana Toraja dan Polres Torut”, Tutupnya.
(AU)