-
Papua | BNRI NEWS
Senkom Mitra Polri Kabupaten Manokwari pada Selasa 05 Juli 2022 menghadiri Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-76 yang diperingati dengan upacara bersama seluruh jajaran kepolisian di Indonesia.
Upacara dilaksanakan secara virtual, dengan Inspektur Upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Upacara HUT Bhayangkara ke 76 di lingkungan Polda Papua Barat secara virtual dihadiri juga oleh Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Pasaribu, SH MA, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos, Wakil Ketua II DPR-PB Saleh Siknun, dan seluruh forkopimda Provinsi Papua Barat beserta PJU dijajaran Polda Papua Barat, di halaman Mapolda Andai Manokwari.
Presiden Republik Indonesia .Ir. H. Joko Widodo dalam arahannya mengatakan, banyak agenda nasional yang harus didukung penuh oleh Polri. Di antaranya terkait agenda G20, yang harus terus dikawal hingga puncaknya nanti KTT G20 pada bulan November 2022 di Bali yang akan dihadiri oleh para kepala negara di dunia,” ungkap Jokowi.
Selain dari dua agenda tersebut, ada agenda besar lainnya, seperti pemilihan umum serentak pada tahun 2024 mendatang, “Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Presiden.
Senada dengan sambutan Presiden, Nur Chasan Aidit Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Senkom Mitra Polri Kabupaten Manokwari menyatakan siap mendukung Pemerintah dalam mensukseskan kegiatan KTT G20, Disadari bahwa tugas Polri semakin berat, maka dibutuhkan mitra kamtibmas yang siap berinovasi, adaptif, responsif dan bertransformasi menjadi institusi modern yang mampu bersinergi.
Diakhir sambutannya Presiden berpesan “Saya perlu mengingatkan rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh masyarakat. Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas, lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis namun tegas, Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia".
(H joko suparno )