• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Di Balik Kisah Juragan Sepatu Mojokerto Yang Ditemukan Tewas Bunuh Diri

    Kamis, 23 Juni 2022, 16:40 WIB Last Updated 2022-06-23T09:45:53Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS

    Juragan Sepatu bernama Andri Budi Santoso (46 th,)asal desa Gedeg kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto ditemukan meninggal di makam istrinya  Rabu, (22/6/2022) petang kemarin.
    Meninggalnya juragan sepatu tersebut diduga akibat minum racun tikus.

    Dibalik tragedi meninggalnya Andri ternyata ada cerita kisah hubungan cinta dengan Calon  istri sang juragan sepatu , yakni Fitryaningsih (30) .

    Mereka berdua berencana menikah pada tanggal 3 Juli bulan depan, karena  pada bulan Maret kemarin sudah lamaran.

    Menurut Fitri (sapaan calon istri Andri), ia bersama Andri menghadiri wisuda putrinya yang lulus taman kanak-kanak (TK).
    “Terakhir ketemu, Sabtu kemarin di wisuda TK anak saya,, setelah itu ia langsung pulang tidak omong apa apa," ujar Fitri kepada para wartawan Kamis (23/6/2022).

    Masih menurut Fitri,  Ia  tinggal di Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, menempati rumah  peninggalan  suaminya yang dulu meninggal karena covid.  

    Sementara dia Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto adalah pulang ke rumah ayahnya.

    Menurut Fitri, selama ini hubungannya dengan juragan sepatu tersebut baik-baik saja. Andri juga tidak menunjukkan perubahan perilaku sebelum nekat bunuh diri menenggak racun tikus dan serangan.
    “Siangnya VC (video call) sekitar jam 1, cuma biasa, bergurau biasa. Iya siang sebelum kejadian (bunuh diri). Saat itu, dia di Losari ambil barang (bahan sepatu). Saya kan di Gondang jadi tidak ketemu, VC saja. Tidak ada tanda-tanda atau hal aneh, ya itu maghrib kirim pesen WA. ‘Pean tambah cantik’. Setelah itu ‘aku mati saiki dik’. Pesan terakhir itu sekitar jam 17.30 WIB,” katanya.

    Namun pesan tersebut belum sempat terbaca. Ia mengaku baru mengetahui isi pesan dari calon suaminya setelah ditelepon anak sulung duda tiga anak tersebut yang bernama Bima Prayuganing Santoso (18) yang mengabarkan jika Andri ditemukan meninggal di makan Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

    Fitri menceritakan kisah asmaranya dengan Andri, saat ditemui di rumah ayahnya di Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Dia mengaku kenal lama dengan Andri.
    Kenal lama, kan sering ke sini juga (Losari). Di sini kan juga banyak juragan sepatu,” kata Fitri.

    Fitri melanjutkan korban yang merupakan warga Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, adalah seorang duda anak tiga. Istri korban, Sutiyaningsih, meninggal pada 20 Juli 2021 akibat Covid-19.

    Sementara Fitri berstatus janda anak satu. Sang suami meninggal pada 25 Juli tahun lalu juga karena Covid-19.

    Kedekatan dia dengan Andri terjalin sejak akhir tahun lalu. Keduanya lalu memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
    Dekat akhir tahun lalu kemudian merencanakan menikah, Maret kemarin lamaran dan rencana tanggal 3 Juli besok nikah,” kata Fitri.

    Sehari-hari, Fitri tinggal di rumah peninggalan suaminya di Desa Gondang. Dia berada Losari hanya untuk waktu-waktu tertentu atau jika sedang ada urusan.

    Sementara tanggal pernikahannya dengan Andri sudah ditetapkan pada 3 Juli 2022. Dia pun mengungkapkan rencananya untuk menetap di Losari bersama Andri setelah menikah nanti.

    Bahkan, Andri sudah merombak bagian belakang rumah itu untuk usaha sepatu mereka. Bahan-bahan sepatu sudah ia tempatkan di lokasi.

    Bisnis tersebut sedianya mulai dibuka pada Kamis (23/6/2022). Sementara bisnis sepatu yang sudah dijalankan Andri di Dusun Gedeg diserahkan kepada anak sulungnya, Bima Prayuganing Santoso (18).
    “Iya rencana tinggal di sini (Losari). Rumah orang tua. Buka usaha di sini, sepatu juga. Bahan sepatu sudah ada di sini, rencana kan memang setelah nikah tinggal di sini,” ujarnya. 

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini