-
PIDIE | BNRI NEWS
Sejumlah Nelayan di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, terpaksa memakirkan kapalnya dibibir pantai akibat dangkalnya muara yang ada di Gampong Keupula.
Para nelayan dikawasan itu sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas tekait untuk melakukan normalisasi dan pemasangan batu pemacah obmak.
"Jika sudah dinormalisasi dan pemasangan batu pemecah ombak, kapal-kapal nelayan yang beroperasi dikawasan itu sudah aman dari hempasan gelombang dan kapalpun dengan mudah melaluinya, sehingga para nelayan tidak lagi kewalahan dalam memarkirkan kapalnya," ungkap salah seorang nelayan kepada media ini, Selasa,(14/12).
Husaini Keuchik Gampong Kepula, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie mengatakan, bahwa peristiwa ini telah dialami oleh nelayan semenjak tahun 2004 silam hingga kini muara itu masih dangkal.
Kata Keuchik Husaini, pada tahun lalu secara swadaya nelayan setempat pernah melakukan normalisasi dengan menggunakan alat berat, namun tidak efektif.
“Kami nelayan Tgk Lhok Laweung memang membutuhkan batu pemecah ombak, kalau cuma dikeruk itu tidak efektif karena pasirnya akan kembali seperti semula,” ungkapnya.
“Kalau tetap nekat parkir di bibir pantai Bungkah maka harus ada orang yang jaga, karena ombak tidak bisa kita prediksikan pada malam hari. Tapi kalau bersandar di kuala, dia bisa meninggalkan kapal sampai jadwal berlayar berikutnya,” kata Syarbaini salah seorang nahkoda kapal.
Pihaknya, berharap Pemkab Pidie turun tangan dengan memberikan solusi terbaik kepada para nelayan dikawasan itu dalam menghadapi permasalahan klasik yang sudah puluhan tahun dialami nelayan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pidie, Safrizal SSTP Mec Dev, menjawab media ini, Selasa (14/12) mengatakan, Pemerintah Daerah sangat peduli terhadap kondisi nelayan di Kabupaten Pidie.
"Persoalan muara dangkal bukan hanya di Kecamatan Muara Tiga saja namun sejumlah muara lainya di Kabupaten Pidie juga banyak yang dangkal," ucapnya.
Pemerintah Daerah ikut prihatin dengan kondisi ini, dikarenakan tidak ada anggaran maka untuk sementara waktu muara belum bisa dinormalisasi dan pemasangan batu pemecah ombak, kata Safrizal.
Untuk membangun sejumlah muara di Kabupaten Pidie kita butuh suntikan dana dari provinsi dan pusat, kita butuh banyak biaya untuk itu, kata Safrijal
Jka kita membangun hanya penggalian saja yang pastinya tidak akan sempurna kemudian akan kembali seperti semula, tutupnya
(Helman)