-
Bulukumba | BNRI NEWS
Sejak Jum'at pagi (31/12/2021) hingga malam ini jelang pergantian tahun, Jurnalis BNRI News sengaja menjelajahi 7 kota Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan jalur Selatan.
Penelusuran dimulai dari Kota Maros, Kota Makassar, Kab Gowa, Kab Takalar, Kab Jeneponto, Kab Bantaeng dan berakhir di Kabupaten Bulukumba.
Selain ingin melihat langsung bagaimana respon masyarakat menyambut pergantian tahun kali ini, mau membuktikan apakah jalur antar kota tersebut padat lalu lintas atau sepi, ketat protokol kesehatan atau longgar , adakah pemberlakuan PPKM di daerah, khususnya kawasan wisata.
Hasilnya cukup mencengangkan. Sedari Kota Maros, Jurnalis BNRI NEWS merasakan nuansa sepi di sepanjang jalan raya, menuju Makassar hingga Kab Gowa. Hanya pasar pasar tradisional dan Supermarket yang terasa ramai pengunjung, mungkin warga berbelanja untuk kesiapan pesta makan malam tahun baru.
Tak terlihat petugas (Satgas) di sepanjang jalan raya antar kota Kabupaten, hanya di Kabupaten Jeneponto ada beberapa posko yang dijaga beberapa petugas, duduk santai.
Sepanjang jalan raya sekitaran pertokoan tak terlihat penjaja kembang api seperti tahun lalu. Hanya ketemu penjaja kembang api di sekitaran Palangga itupun dipajang sedikit di meja kecil. Tak ketemu penjual terompet, padahal tahun tahun lalu sebelum Pandemi bertebaran dimana mana.
Benarkah masyarakat tak antusias menyebut pergantian tahun? Beberapa warga di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba menuturkan, pemerintah melalui Kapolri melarang berkumpul pesta, disarankan di rumah bersama keluarga", katanya.
Pemberlakuan status PPKM level 3 yang tiba tiba dibatalkan pemerintah malalui Menko Luhut Panjaitan, terasa efeknya. Jalur antar kota terasa longgar nyaris tanpa ada jaring deteksi pelintas, bahkan sepanjang penelusuran Jurnalis BNRI NEWS masyarakat mulai bebas tanpa mengenakan masker. Masyarakat merasa suasana sudah normal tanpa ada ketakutan tentang isyu pandemi Virus Corona lagi.
Apakah situasi " longgar" tanpa Prokes seperti ini akan berlanjut di bulan bulan selanjutnya ? Termasuk hingga Lebaran Idul Fitri empat bulan bulan mendatang? Atau akankah ada Isyu baru seperti munculnya virus varian baru bernama Omicron dan lainnya? Sehingga menjadi alasan pemerintah memperketat gerak masyarakat dengan Prokes baru dan PPKM baru ?
Waallohu A'lam..semoga kondisi semakin baik dan kondusif, masyarakat kembali bergairah melanjutkan kehidupan sosialnya untuk merecovery ekonominya yang sempat carut marut selama ada Covid19 dan diberlakukan darurat Pandemi. .
Selamat tahun baru 1 Januari 2022.🎉
Samsul Hadi,SH*
Jurnalis BNRI NEWS Koordinator Liputan Indonesia Tengah