• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Jembatan Talunbrak Dawarblandong Mojokerto Ambles Digerus Derasnya Air Sungai Lamong

    Rabu, 10 November 2021, 17:05 WIB Last Updated 2021-11-10T10:05:21Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS

    Jembatan Talunbrak, di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong ambles diterjang luapan Kali Lamong. Amblasnya tiang penyangga jembatan mengakibatkan akses antar dusun terputus. 
    Kini, warga sekitar harus memutar sejauh tiga kilometer untuk sampai di seberang sungai.

    Hujan deras yang turun Selasa dini hari (9/11), menyebabkan debit air Kali Lamong meningkat. Luapan air mengakibatkan jembatan penghubung Dusun Talunbrak dengan Dusun Talunblandong amblas sekitar pukul 01.00. Lima tiang penjangga terlepas dari rangka jembatan. Selain itu, pilar yang berada di bagian tengah hampir ambruk. Ambesnya tiang ini berdampak pada turunnya permukaan jembatan.

    Kondisi tersebut membuat warga tak berani melintas. Akses antardusun melalui jembatan ditutup. Pengendara motor maupun roda empat dilarang lewat. ’’Ya cuma yang jalan kaki yang bisa lewat" kata Cak Tar (53 th) seorang petani. Akibat jembatan ambles, warga harus mencari jalan alternatif. 
    Sejauh ini, jembatan hanya dilalui pejalan kaki. Seperti para penggarap sawah di sekitar jembatan serta anak-anak yang hendak pergi sekolah.

    Di luar itu, warga harus memutar sejauh kira-kira tiga kilometer. Untuk tiba di kampung seberang mereka bisa lewat Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik yang berada di sisi timur atau lewat Jembatan Desa Simonggagrok, Kecamatan Dawarblandong di sisi barat. ”Muternya jauh bisa tiga kilometer lebih,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat mengaku, pihaknya telah turun mengecek lokasi. Hasil analisis sementara, kerusakan jembatan terjadi akibat terjangan luapan sungai yang terjadi akhir-akhir ini. Sebelum rusak, lokasi tersebut sudah dua kali diterjang banjir pada musim hujan akhir tahun ini. Hingga akhirnya jembatan ambles pasca hujan deras kemarin.

    Di lain sisi, Djoko juga menyoroti keberadaan sampah-sampah ranting bambu yang tersangkut di bawah jembatan. Sampah batang bambu maupun pepohonan itu, menurutnya sudah lama menumpuk di tiang jembatan. Kondisi tersebut membuat tiang rawan ambruk ketika aliran sungai menjadi deras. ”Sampah barongan itu sama saja memberi beban jembatan sehingga ambles,” terangnya.

    Kemarin pagi, warga dibantu personel TNI/Polri memasang besi penahan di permukaan jembatan yang turun. Besi pipa diikat di kedua sisi permukaan guna memperkuat jembatan selama masih belum ada penanganan. Saat ini, pihak DPUPR Kabupaten Mojokerto mengaku tengah berkoordinasi dengan perangkat desa terkait perbaikan jembatan. ”Sedang dikoordinasikan dengan desa dan BPBD karena itu jembatan desa,” ujar Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Henri Surya.

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini