• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Antispasi Banjir Tahunan, BPBD Kab. Mojokerto Adakan Pembersihan Sungai Desa Tempuran

    Minggu, 14 November 2021, 22:02 WIB Last Updated 2021-11-14T15:02:10Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS
     
    Badan Penanggulangan Bencana Daereh (BPBD) Kabupaten Mojokerto melakukan mitigasi restorasi sungai guna mengantisipasi bencana banjir tahunan di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Minggu (14/11/2021).

    Sebanyak 180 orang dari Tim Gabungan 
    BPBD, Destana bersama warga Desa Tempuran, Dinas PUPR, relawan yang ahli dibidang air, DLH dan Damkat turut dilibatkan dalam pembersihan sungai di Desa Tempuran.
    Mereka membersihkan puluhan ton sampah tanaman eceng gondok dan kangkung yang memenuhi hampir seluruh  aliran sungai tersebut.

    Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mojokerto, Puji Andriyati mengatakan mitigasi restorasi sungai terpusat di dua titik yakni Sungai Balongkrai (Aliran dari Kota Mojokerto), Sungai Avour Jombang (Watudakon).
    "Pembersihan sungai yang dipenuhi sampah tanaman eceng gondok dan kangkung dilakukan bersama-sama secara manual, menggunakan perahu karet dan alat berat (Excavator)," jelasnya di lokasi, Minggu (14/11).

    Menurut Puji, sampah tanaman eceng gondok dan kangkung ini disinyalir memicu banjir tahunan di Desa Tempuran, apalagi ketika turun hujan intensitas tinggi.
    "Itu yang menyebabkan banjir di Desa Tempuran, dari tahun kemarin awal 2021 dari aliran Sungai Avour Watudakon yang hulunya ada di Jombang membanjiri rumah warga," ungkapnya.


    Puji menyebut mitigasi restorasi sungai merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah mengurangi risiko dan ancaman bencana banjir tahunan yang seringkali merendam Desa Tempuran. 
    Upaya lain, pihak BBWS juga membangun tanggul di guna dampak banjir akibat luapan air sungai.
    "Banjir setiap tahun di kawasan Desa Tempuran jadi mudah-mudahan seandainya terjadi hujan lebat dan memicu banjir paling tidak air dapat surut dengan cepat, tidak seperti awal tahun 2021 banjir surut lebih dari 14 hari," terangnya.
    Setidaknya, kegiatan mitigasi restorasi sungai ini dapat membersihkan sampah tanaman eceng gondok dan kangkung dari aliran sungai yang beratnya diperkirakan mencapai puluhan ton. 
    "Saat ini saja sudah 35 truk yang mengangkut sampah tanaman eceng gondok dan kangkung dari dua sungai Balongkrai dan Sungai Avour Watudakon dan masih terus berlanjut," ucap Puji. 

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini