• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Norma Abdul, Pasutri Pengusaha Sembako Pasar Niaga Daya Taklukkan Puncak Gunung Lompobattang

    Senin, 25 Oktober 2021, 06:31 WIB Last Updated 2021-10-24T23:31:31Z
    -
    -



    Makassar | BNRI NEWS

    Niat adalah kekuatan, tekat dan semangat membuktikannya menjadi kenyataan. Itulah yang dilakukan Norma dan Abdul, pasangan suami istri yang berhasil selamat menaklukkan pos 12 Puncak Gunung Lompobattang.

    Gunung Lompobattang termasuk gunung berapi non aktif tertinggi type stratovulcano atau bentuk kerucut dan terbesar berjejer dengan Gunung Bawakaraeng. Kedua gunung legendaris  yang memiliki cerita mistis tersendiri.

    Gunung Lompobattang memiliki pos pengamanan peristirahatan  sebanyak 12 pos. Biasa ditempuh dari kota Makassar, melalui arah  Malakaji atau lewat Jeneponto tembus Malakaji atau melalui pendakian Dusun Lembang Bune Kelurahan Cikoro, Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

    Norma dan Abdul saat itu berangkat dari Pasar Niaga Daya singgah di Kariango Carangki menemui Wartawan BNRI_News untuk diajak bersama naik gunung. Namun Jurnalis ini tidak sempat membersamai, akhirnya pergi bersama 6 (enam orang) saudara dan iparnya dipandu seorang bapak penduduk lokal dibawah kaki gunung itu.

    Ternyata setiap harinya Gunung Lompobattang tak pernah sepi dari pendaki atau tim ekspedisi. Para pecinta alam, Mapala selalu bergantian Naik turun gunung , walau kemiringan gunung bisa mencapai 70-85 derajat dengan suhu kisaran 17°C - 25°C  bahkan sering berkabut dimusim hujan.

    Norma (istri dari Abdul), ibu muda 2 anak ini bersikukuh ingin menaklukkan Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang setelah mendapatkan semacam Ilham inspirasi dari hatinya sendiri, sehingga bertekad bulat melakukan ekspedisi yang cukup ekstrem bagi ibu rumah tangga. Sebab jalan naik setapak dari lokasi pendakian awal harus dilalui dengan kehati hatian. 

    Banyak pendaki pemula yang gagal hanya sampai Pos 3 langsung turun kembali , mungkin karena lelah panik rumitnya pendakian. Apalagi jika waktu mendaki disertai hujan angin langit mendung, rute Licin kiri kanan jurang bebatuan berbalut belukar akar akaran pohon, salah sedikit badan bisa terlempar nyawa bisa melayang. 

    Gunung Lompobattang hingga kini masih menyimpan misteri dan kisah mistis. Ada sebagian keyakinan Sinkritisme masyarakat setempat (di Sulawesi Selatan) yang meyakini di atas Gunung Lompobattang adalah tempat suci yang bisa dijadikan tujuan ibadah pengganti naik Haji ditanah suci Mekkah. Itulah tak heran, di bulan DzulHijjah banyak pendaki berbondong bondong naik ke atas gunung untuk melakukan ritual sesuai keyakinan adat lokal tersebut.

    Norma Abdul merasa bangga dan bersyukur, telah berhasil menyelesaikan perjalanan naik gunung itu. Sebanyak 12 (dua belas) Pos persinggahan di atas Gunung mereka lewati dan takluklan. Bahkan puncak Gunung Lompobattang mereka taklukkan setelah melalui penyusuran pendakian siang malam selama  dua hari dua malam. " Saat malam hari kami berhenti mendirikan kemah kecil dan memasak mie dengan kompor kecil yang kami bawa" , tutur Norma pengusaha Sembako dan penggilingan  Bakso ini.

    Salah satu kesan yang dirasakan Norma selama dalam pendakian di atas Gunung Lompobattang, adalah sikap dan niat baik para pendaki harus dijaga. Jangan punya niat, pikiran dan perkataan yang jelek atau sombong sebab akan membahayakan dirinya sendiri. Banyak tempat petilasan (makam) yang masih dijaga dan dikunjungi pendaki, diyakini sebagai makam sucinya para pertapa pendahulu di gunung itu.

    Ditanya BNRI_News apakah tidak kapok naik gunung itu, Norma menjawab " Tidak , justru kami berniat tahun depan mau naik lagi jika ada umur panjang, rezeqi lapang dan badan sehat" tuturnya bersemangat. Gunung itu tempatnya tinggi, hawanya murni, sumber airnya jernih , tempat yang cocok untuk Refresing sekaligus melakukan pencucian otak pikiran dan hati supaya tidak stress karena penatnya kerja sibuknya urusan bisnis.
    Gunung Lompobattang menginspirasi para pendaki, bahwa bersusah susah dahulu saat naik mendaki, bergembira dan rasa bahagia tak terkira saat berhasil menaklukkannya hingga pos 12 puncaknya Lompobattang. 

    Menurut bahasa setempat, Gunung Lompobattang memiliki arti Perut Besar. Ini sejalan dengan keyakinan Sinkritisme bahwa di gunung ini melambangkan kemakmuran , kekayaan dan keberkahan khususnya keduniawian.

    Dari atas (puncak) Gunung Lompobattang bisa melihat puncak Gunung Bawakaraeng. Pendaki termasuk Norma Abdul bisa memandangi kota Gowa, Bantaeng dan Makassar.  Kota Makassar terlihat kecil, dilihat dari ketinggian Puncak Lompobattang", tutur Norma masih merasa takjub penuh rasa syukur dengan keindahan alam ciptaan Tuhan ini.

    SamsulHadi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini