• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tim Ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Temukan Gerbang Istana Majapahit

    Minggu, 26 September 2021, 10:48 WIB Last Updated 2021-09-27T15:15:21Z
    -
    -




    Mojokerto | BNRI NEWS

    Menelusuri peninggalan zaman kerajaan Majapahit semakin membuat saya penasaran. Minggu lalu saya menulis Candi Wringin Lawang, Hari Minggu (26/9/2021) sekarang ini saya mengunjungi temuan tim arkeolog dari BPCB Jawa Timur atas sebuah situs peninggalan kerajaan Majapahit.
    Situs purbakala yang baru diekskavasi itu bernama Situs Kumitir, terletak di desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, kurang lebih 25 km ke arah selatan dari arah Kota Mojokerto.

    Dengan ditemukannya situs Kumitir tersebut akan menjadi titik strategis dalam penelusuran jejak kraton Majapahit, dan diyakini akan memecahkan kebuntuan para arkeolog dalam menelusuri pusat Kotaraja Majapahit selama ini.
    Situs Kumitir ditemukan di area persawahan dan kawasan pembuatan batu bata merah milik warga di dusun Bendo Desa Kumitir. 
    Menurut Wicaksono Dwi Nugroho, seorang arkeolog dari BPCB, menyampaikan nama Kumitir disebutkan dalam beberapa naskah kuno, seperti Negarakertagama, Pararaton dan Kidung Wargsari.
    Awalnya benda purbakala yang ditemukan berupa tumpukan bata kuno yang membentuk struktur dinding bangunan. Kemudian digali lebih lanjut terungkap adanya struktur talud (tembok penahan)
    Talud itu diduga sebagai tempat pendarmaan raja Singasari serta sebagai batas dari kotaraja Majapahit.
    Dalam kitab Negarakertagama,  bangunan diatas talud Kumitir sebagai tempat pemujaan Mahesa Cempaka, raja Singasari yang wafat tahun 1280 M. Sedangkan dalam Kitap Pararaton menyebutkan sebagai tempat pengorbanan Mahesa Cempaka disebut Kumeper atau lebih dikenal Kumitir.
    Belakangan nama Kumitir juga disebut dalam naskah Kidung Wargasari sebagi batas timur Kotaraja Majapahit.

    Di lokasi situs Kumitir, saya melihat struktur bangunan bata merah, diperkirakan merupakan gerbang besar yang telah beridiri pada abad 14 M, saat Majapahit di bawah kekuasaan Raja Hayam Wuruk. Bagian dasar masih terlihat utuh, bagian atas saja yang rusak.
    “Struktur bangunan gerbang istana ini diperkirakan menyambung ke pagar keliling situs Kumitir yang memiliki luas 1.200 meter persegi atau sekitar 6 hektar. Bangunan ini tertimbun tanah lebih dari 2 meter akibat bencana banjir bandang masa lalu. Penggalian tahap 4 tahun ini berhasil menampakan gerbang utama situs bersejarah itu,” ujar Wicaksono.
    Lebih lanjut Wicaksono menjelaskan, bangunan batu merah itu dulunya berbentuk paduraksa dan menjulang tinggi ke atas layaknya sebuah gapura agung. Temuan tersebut diyakini sebagai pintu gerbang istana Bre Wengker, paman dari raja Hayam Wuruk.

    Cerita berlanjut episode berikutnya.

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini