• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Selama Pandemi Covid-19, Surabaya Pertama Kali Masuk Zona Kuning

    Kamis, 02 September 2021, 07:27 WIB Last Updated 2021-09-02T00:27:24Z
    -
    -



    Surabaya | BNRI NEWS

    Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia hampir dua tahun berjalan dan sampai sekarang belum jelas kapan berakhir. Pemetaan daerah untuk mengetahui tingkat resikopenularan suatu daerah telah dilakukan Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 agar dijadikan dasar evaluasi dan pengambilan keputusan kepala daerah dalam mengambil kebijakan pencegahan covid-19 di daerah masing-masing.
    Pemetaan daerah tersebut dikategorikan dengan zona merah, orange, kuning hijau sesuai dengan urutan tingkat resiko penularan covid-19. 

    Menurut sumber pada laman https://covid19.go.id/peta-resiko, Kota Surabaya Propinsi Jawa Timur beralih menjadi zona kuning atau resiko penularan rendah, berarti selama awal pandemi covid-19 Kota Surabaya pertama kali masuk zona kuning.

    Menurut Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Rabu Sore (1/9/2021) menyampaikan, bahwa perjalanan zonasi covid-19 awal tahun 2020 lalu, Surabaya selalu masuk pada zona resiko penularan tinggi bahkan sempat disebut zona hitam.
    “Paga Agustus 2020 Surabaya masuk zona oranye sampai terjadi lonjakan kasus covid-19 bulan Juli 2021 Surabaya masuk zona merah lagi. Baru masuk bulan Agustus Kota Surabaya beralih masuk zona oranye lagi. Alhamdulilah, setelah menunggu sekian lama awal September ini Kota Surabaya masuk zona kuning, ini pertama kali  dalam sejarah pandemi covid” ujar Reni Astuti.
    “Terima kasih warga Surabaya terus menjaga prokes, dan tetaplah disiplin mentaati prokes, karena pandemi belum berakhir, semoga Surabaya masuk zona hijau…aamiin,” harap Reni.

    Sementara itu, Angka kematian akibat covid di Surabaya menunjukan tren penurunan, terbukti pada jumlah pemakaman secara prokes di TPU Babat Jarawat, Keputih maupun Krematorium terus menurun.
    Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, bahwa selama sepekan akhir Agustus 2021 angka kematian yang dimakamkan secara prokes mengalamin penurunan setiap harinya.
    “Pada tanggal 23 Agustu ada 13 jenazah dengan prokes, tanggal 24-25 ada 10 jenazah, tanggal 26 turun lagi ada 10 jenazah, tanggal 27 menjadi 8 jenazah, tanggal 28 turun lagi menjadi 6 jenazah, Sedang tanggal 29 nihil. Itu akumulasi data dari 3 TPU yang ada di Surabaya” Kata Febria.
    “Ini menunjukkan upaya Pemkot Surabaya dalam percepatan penanganan kasus covid-19 sehinga “case fatality rate” (rasio angka kematian dengan total kasus positif covid-19) dapat ditekan serendah mungkin” ujar Febria menutup wawancara dengan wartawan.

    Red: Nanang Haryana
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini