-
Klaten|BNRI NEWS
Sejumlah pedagang di Klaten mengeluhkan sepinya pembeli sejak diberlakukannya PPKM Darurat pada Sabtu (03/07/2021) lalu.
Tak tanggung-tanggung, omzet mereka anjlok drastis hingga 70% dari hari biasanya.
Riyanto (36thn), salah satu pedagang Angkringan yang berjualan di Solo tambong wetan,Kalikotes,Klaten mengatakan pendapatan sejak diberlakukan PPKM Darurat anjlok drastis.
Pembatasan jam buka hingga pukul 20.00 WIB memaksa ia harus buka warung lebih awal demi segera mendapat penghasilan.
“Tspi Relatif sepi tidak kayak biasanya, biasanya buka sejak sore tapi semenjak ada PPKM Darurat kita bukanya lebih pagi dan tutup jam 20.00 WIB. Pendapatnya menurun drastis hingga 70%,” paparnya kepada BNRI NEWS Rabu (14/7/2021).
Riyanto membeberkan sebelum PPKM darurat, setiap hari ia mampu membawa pulang uang sebesar 500-700 ribu Namun sejak PPKM Darurat hanya mampu mendapat penghasilan 150-200ribu rupiah.
“Harapan saya kalau bisa jalan-jalan utama di klaten jangan ditutup Mas, Yang penting kan pembeli tidak makan di tempat dan semoga segera kembali normal lagi,” bebernya
Menurut Riyanto, beberapa hari ini selama PPKM berlangsung waktu jualan sangat pendek dan pendapatan tak seberapa dibandingkan dengan modal dan tenaga.
“Waktunya lebih pendek Mas,Ngopeni anak bojo nak nggak budal Jualan yo gak bisa mangan tiap hari. Tapi nak nggak budal kahanan kayak gini,” keluhnya.
(Alfian Azis)