• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Lebaran Betawi ke 6 Ngarak Bedug & Ngarak Barong Pondokmelati Kota Bekasi, Meriah Abis...

    Sabtu, 20 Agustus 2022, 10:58 WIB Last Updated 2022-08-20T03:58:52Z
    -
    -



    Kota Bekasi|BNRI NEWS

    Event Lebaran Betawi ke 6 digelar di Lapangan Masjid Yasfi Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati hari ini Sabtu, (20/08/2022) berlangsung sangat meriah dihadiri oleh ribuan masyarakat dari 4 Kelurahan.

    Perhelatan ini dibuka oleh Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto dan dihadiri  budayawan Betawi Babe Ridwan Saidi, H. Syarif, Ulama sepuh Bekasi KH. Rahmadin Afif dan para Dewan. 


    Lebaran bertajuk Ngarak Bedug dan Ngarak Barong pada masyarakat Bekasi diperkirakan sudah ada sejak abad 19. Dikenal luas mulai tahun 1940an dan berlangsung hingga sekitar tahun 1980an,berkat sang tokoh pengkreasi Samin bin Boing, pembuat barong dan kedok. Setelah Sang tokoh meninggal. Hampir lebih dari 40 tahun tradisi itupun menghilang.

    Sutradara muda dari giat ini adalah Aki Maja budayawan Bekasi yang juga dibantu oleh Bang Sarin Ilok ketua Koasi sebuah Yayasan budaya Bekasi, mengemas Lebaran ini menuju ke level internasional. Ia katakan event budaya ini merupakan kebangkitan ikon Bekasi yang masyhur yaitu Ngarak Barong. 

    Warisan Budaya ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda(WBTB) oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. 


    Filosofi Ngarak Barong, mengusir bala agar tidak menimpa masyarakat suatu kampung yang dilakukan menjelang panen atau sehabis panen. Namun saat ini bergeser maknanya menjadi tradisi kegembiraan menjelang akhir Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Prosesinya ada sepasang pengantin di kawal dua barong dan dibelakang dikawal empat orang penggotong cepu, sebuah wadah penampung kue-kue dan hasil panen dihantar sepasukan jawara, barisan masyarakat kampung dengan diiringi musik tabuh bedug atau juga musik rekorder dari toa/speaker berkeliling kampung menuju tempat akhir sebuah lapangan.  Kemudian kue, hasil panen dan penganan tersebut diserahkan kepada tetua kampung/ustadz, dihampar di atas tikar, selanjutnya dibacakan doa selamat. Selesai berdoa, kue dan penganan tersebut diambil secara bebas oleh peserta dan dimakan secara bersama. Peristiwa itu dikenal dengan istilah bebaritan.

    Nampak hadir Camat Pondok Melati Heni Setiowati, Lurah Jatimurni Latifah, Lurah Jatimelati Joko S, Lurah Jatiwarna Karyadi dan Lurah Jatirahayu Ferry Prihadi Kurniawan. 
    (Bersambung). 


    (Taufik)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini