-
Toraja Utara l BNRI NEWS
Belum juga tiba pada hari H pelaksanaan event HUT PMTI Ke-18 yang dirangkaikan dengan Paskah dan Hari Kartini, Panitia Pelaksana HUT mulai disorot. Pasalnya, jumpa pers yang dilaksanakan di Pasar Seni dan Pusat Kuliner To' Pao, belum lama ini, hanya mengundang enam media dari sepuluh yang diusulkan.
Itupun dari enam yang diundang, baru tiga media yang merilis. Sebagian media atau wartawan menaruh kecewa atas hal ini. Diketahui, jumpa pers tersebut dilaksanakan dengan menghadirkan Ketua Panitia Pelaksana Merda Mangajun, Belo Tarran (Wkl Ketua) dan Brikken L Bonting (Sekretaris).
Dikonfirmasi, Senin (28/3) pagi ini, Anggota Bidang Media, Publikasi dan Dokumentasi Panitia Pelaksana Drs Rony Rumengan, mengaku, tidak tahu-menahu soal jumpa pers itu sebelumnya. "Tidak ada pemberitahuan ke kami, memang kenapa. Jujur soal itu tidak ada koordinasi ke kami," tegas Rony.
Menurut Anggota Departemen Lingkungan Hidup PP PMTI yang juga Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya) ini, jika memang bidang media tidak dilibatkan dan tidak diperlukan, ia minta agar dibekukan. "Segitu aja kok repot apa susahnya. Jangan mentang-mentang panitia semaunya. Ini organisasi pak, ada aturan main. Ada mekanismenya. Bukan aturan nenek moyangnya ya saya ingatkan," tegas Rony.
Diketahui, dari Bidang Media, Publikasi dan Dokumentasi, sebelumnya mengusulkan sepuluh media untuk jumpa pers. Namun yang diundang hanya enam media. "Yang saya heran, tidak juga ada klarifikasi, konfirmasi dan koordinasi ke kami, e..e…ujug-ujug sudah mau ada jumpa pers," beber Rony.
Satu hal yang belum klir, kata mantan Owner Koran TATOR ini, soal anggaran bidang media. "Kan di proposal anggaran yang diusulkan panitia, untuk bidang media tidak ada. Ini kan sudah niatnya tidak bagus. Sementara total anggaran yang diusulkan nyaris 600 juta bayangin. Lalu teman di Jakarta, Rustan, sebagai anggota Departemen Informatika PMTI protes lewat Zoom Meeting yang lalu," tutur Rony menjelaskan.
Dari protes tersebut kemudian bidang media, mengajukan anggaran karena diminta. "Harusnya diklarifikasi dari ketua panitia atau steering commitee soal usulan anggaran bidang media, ini tidak ada. Jadi kami tidak tahu seperti apa godokan anggarannya dan berapa fiks nomimalnya, tidak ada konfirmasi balik. Ee..infonya malah jumpa pers, diadain sendiri," ketus Rony lagi.
Karena itu, sebagai catatan dan diketahui, setelah berkoordinasi dengan Koordinator Bidang Media, Rony mengatakan, bidang media agar ditiadakan. "Karena tidak efektif di kepanitiaan, sehingga bidang media nyatakan menarik diri. Silahkan panitia bekerja kami tetap mengawal dan mengontrol pelaksanaannya di lapangan, karena ini gawe PMTI, tidak boleh salah-salah. Kita lihat output dan outcome-nya nanti, terima kasih," timpal Rony menutup pembicaraan.
(Amos Minggu)