-
Barru |BNRI NEWS
Pondok Modern Kurir Langit menggelar pembukaan tahun ajaran baru 1442/1443 Hijriyah. Pembukaan ini digelar di pelataran Taman Parkir Jamaah Masjid Modern Kurir langit dan dihadiri oleh Presiden, Pimpinan Pondok, Muaddib Pondok Modern Kurir Langit, serta para santri jurusan JHQ dan KMI.
Pada kegiatan Pembukaan Tahun Ajaran Baru ini Presiden beserta pimpinan pondok menyampaikan beberapa hal terkait Pondok Modern Kurir Langit serta memberi dukungan, bersinergi untuk terus mengupgrade dan melakukan evaluasi serta penguatan managerial dan sistemasi demi memaksimalkan upaya pembentukan kader-kader pemimpin masa depan.
Mohon doanya untuk para santri, para guru, para pimpinan, para orang tua santri, para donatur agar semakin ikhlas, semakin istiqomah berjuang bersama mencari keridhoaan Allah.
Mengenai dua jurusan yang dikelola di Pesantren Modern Kurir Langit Kab.Barru Sulawesi Selatan, Pengurus Pesantren memberikan klarifikasi sebagai berikut :
assalmualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Allahu yunarikuna wa yardhoina fi kulli umurina .. smoga Allah memberikan ridhoNya atas apa yang selalu kita ikhtiarkan.
Ayah bunda sekalian, secara potensi akademik maupaun kualitas akademisi tidak ada perbedaan yang signifikan terkait hasil output santri yg kita harapkan.
Program JHQ dan KMI adalah program penjuruan namun bukan kejuruan dengan potensi dan kepasitas yang berbeda, apalagi dilahirkan oleh kapasitas yang beda. Kedua program itu adalah program dan metode pendukung atas basic yang telah dimiliki para santri.
Tujuan besar PM Kurir Langit adalah membentuk karakter Qurani, sehingga setiap langkah dan tujuan hidup berdasarkan dan berlandaskan Qur’an.
Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap anak telah memiliki basic karakternya masing - masing yang telah diikhtiarkan oleh orang tua masing2 anak. Nah, mewujudkan tujuan serta visi dan misi yang diikhtiarkan pondok dan dengan karakter yang berbeda - beda ini perlu diadakan pemetaan potensi sehingga tidak terlalu berbenturan yang mengakibatkan pembebanan akademik dialami santri, sehingga program KMI adalah stimulus untuk mewujudkannya.
Dalam bentuk perlakuan tidak ada perbedaan antara santri JHQ maupun KMI, yang berbeda adalah silabusnya. Namun antara keduanya akan memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda. Walaupun berbeda namun tetap sama, yang nantinya harapan kami adalah
KMI memiliki output pemimpin yang memiliki hafalan, dan JHQ memiliki outoput penghafal yang siap memimpin.
Semoga penjelasan ini bisa sedikit membuka ikhtiar kami kepada ayah dan bunda sekalian.
Mohon doa dan ridhonya buat santri - santri dan para muaddib sehingga doa ayah bunda membuka pintu langit untuk anak anak kita.
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
(Samsul Hadi)
Kontributor Sulsel