• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sejarah KKO AL Hijrah ke Demak dan Penerobosan ke Tegal

    Minggu, 04 Juli 2021, 14:34 WIB Last Updated 2021-07-08T01:15:59Z
    -
    -



    Jakarta|BNRI NEWS

    Beberapa tokoh dari B.K.R. Laut Semarang jang dahulu berasal dari
    Pemuda Kaiji dan Pemuda S.P.T. (Sekolah Pelajaran Tinggi) Semarang dibawah pimpinan : Bp. Nazir, Bp. Agoes Soebekti, Bp. Soekamto, Bp. Wiranto dll. berhidjrah ke Demak dan Pati. Dikota Demak ini pemuda ex Kaiji, S.P.T. dan Pemuda petjinta samudera jang lain segera mengadakan konsolidasi. Konsolidasi jang mula2 terwudjud
    dalam bentuk Laskar Rakjat Laut. Kemudian kembali mendjadi bentuk T.K.R. Laut.
    Sesuai dengan Keputusan Presiden, tanggal 5 Oktober 1945 adalah merupakan hari lahirnja Tentara Keamanan Rakjat Indonesia. Di Demak ini muntjul tokoh baru dalam pimpinan T.K.R. Laut, jaitu :
    Bapak Darwis Djamin, seorang saudagar kaja, jang memiliki kemampuan dalam penjempurnaan perlengkapan perbekalan anggauta T.K.R. Laut Demak. Karena kedudukan daerah Demak - Djepara
    dipandang kurang strategis sebagai basis pertahanan melawan Sekutu/Belanda, maka diputuskan untuk meninggalkan daerah ini. Pasukan ini direntjanakan untuk dipindahkan kekota Tegal, suatu kota
    dipantai Utara Djawa Tengah, jang memiliki kemungkinan masa depan jang luas terutama ditindjau dari segi strategi maritim.
    Usaha menerobos kota Semarang untuk mentjapai kota Tegal dari
    pasukan T.K.R. Laut ini, merupakan suatu tjerita legenda bagi ex
    Pedjuang Bahari jang turut ambil bagian usaha penerobosan dari
    Demak tersebut. Satunja djalan jang dapat ditempuh untuk menerobos Semarang ialah dengan kereta-api, maka semua pegawai K.A.
    daerah Semarang segera dihubungi oleh pimpinan T.K.R. Laut, guna
    membantu usaha penerobosan pasukan dari Demak ke Tegal. Kode tanda² atau isjarat serta hal jang diperlukan segera diatur dan diberi tahukan setjara rahasia kepada para pegawai kereta api mulai
    dari masinisnja, tukang remnja sampai dengan tükang langsirnja
    Dalam usaha ini demi keamanan beberapa pedjabat² jang tidak dipertjajai, diganti dengan orang lain dari fihak kita. Pasukan segera di-
    siapkan masuk gerbong kereta api setjara tertib, semua djendela dan
    pintu diperintahkan untuk ditutup terutama setelah kereta api mendekati kota Semarang, pada waktu memasuki setasiun Tawang dan
    Pontjol. Kereta api berdjalan tjepat ladju tanpa berhenti, setasiun
    Tawang dan Pontjol dilalui begitu sadja tanpa memperhatikan tanda
    dari Kepala Setasiun dari kedua setasiun tersebut. Kondektur dan
    penumpang jang menunggu dikedua setasiun Semarang itu keheranan
    demikian pula petugas kereta api jang lain serta serdadu Sekutu
    jang dinas djaga tidak mengetahui tentang peristiwa jang sebenarnja
    itu. Mereka baru menjadari setelah kereta api beberapa puluh meter
    lewat didepan hidung mereka. Segera dari sendjata Serdadu Sekutu
    tersebut bermuntahan peluru mengedjar kereta api jang sudah lewat
    itu. Tetapi sudah terlambat, gerbong kereta api sudah diluar djang-
    kauan peluru sendjata Sekutu itu. Kereta api berdjalan terus tanpa
    halangan, selamat tiba dikota Tegal.

    diunggah Oleh: (Benny Antares/Red.Fiyan)
    Sumber : KORPS KOMANDO AL , DARI TAHUN KE TAHUN, BAGIAN SEJARAH KKO-AL, DJAKARTA , 1971
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini